Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Pengertian Kewenangan Daerah

Kewenangan daerah otonom secara jelas disebutkan dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 dalam Pasal 7 Ayat (1) yaitu: “Kewenangan Daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan bidang lain”. Pada Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 diatur pada Pasal 10. (1) Kewenangan daerah kabupaten dan kota mencakup semua kewenangan pemerintahan selain kewenangan yang dikecualikan dalam Pasal 7 dan yang diatur dalam Pasal 9. (2) Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten dan Daerah Kota meliputi pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi dan tenaga kerja. Dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 hal tersebut secara rinci telah disebutkan pada Pasal 14 Ayat (1) kewenangan untuk daerah kabupaten/kota meliputi 16 kewe

Tinjauan Umum Tentang Higiene Perorangan

 Higiene perorangan disebut juga “kebersihan diri”, “kesehatan perorangan”, atau “personal higiene”. Yang dimaksud dengan higiene menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1966 pasal 2 adalah kesehatan masyarakat yang khusus meliputi segala usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan badan dan jiwa baik untuk umum maupun untuk perorangan dengan tujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat serta mempertinggi kesejahteraan daya guna perikehidupan manusia. Jadi usaha higiene lebih menekankan pada manusianya (individu atau masyarakat), misalnya mencuci tangan sebelum makan, mencuci kaki sebelum tidur dan sebagainya. Dengan kata lain higiene perorangan adalah suatu pengetahuan tentang usaha-usaha kesehatan perorangan untuk dapat memelihara diri sendiri, memperbaiki dan  mempertinggi nilai kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit.

Teori Belajar Bermakna Ausubel

Menurut Ausubel (Orton, 1992: 155) belajar bermakna adalah suatu proses ketika suatu pengetahuan baru diserap dengan cara dihubungkan dengan aspek-aspek dari struktur pengetahuan individu yang telah ada dan relevan. Jika tidak ada konsep yang relevan yang dapat dihubungkan atau dikaitkan maka pengetahuan baru tersebut hanya dipelajari dengan cara menghapal. Selanjutnya, Ausubel mengatakan bahwa menghapal berlawanan dengan belajar bermakna. Menghapal pada hakekatnya mendapatkan informasi yang terisolasi sedemikian sehingga siswa tidak dapat mengaitkan informasi yang diperoleh ke dalam struktur kognitifnya. Pada pembelajaran matematika dengan pendekatan PMR, siswa “menemukan” pengetahuannya dari masalah kontekstual dan mengaitkan pengetahuan tersebut dengan konsep atau cara yang akan dibangun. Masalah kontekstual akan membantu siswa belajar secara bermakna karena pada masalah kontekstual terdapat aspek yang relevan dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Dengan demikian, PM

Perkembangan Sistem Telekomunikasi Selular

Sistem komunikasi berkembang seiring dengan berkembangnya kebutuhan manusia. Dahulu orang sudah cukup puas dengan sistem komunikasi satu arah, tetapi karena dirasakan kurang efisien maka diciptakan sistem komunikasi dua arah. Tetapi tuntutan untuk berkomunikasi kapan saja dimana saja menjadi tuntutan yang utama dalam sistem telekomunikasi. Didasari oleh sebab itu maka diciptakanlah sistem komunikasi dua arah yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja yang kita kenal dengan sistem komunikasi bergerak. Pada saat ini terdapat berbagai teknologi dari sistem komunikasi bergerak seiring dengan perkembangan telekomunikasi selular yang terus berjalan sampai sekarang. Pada awalnya sistem komunikasi wireless baik cordless maupun selular yang pertama adalah bersifat analog, kemudian akhirnya berkembang ke sistem digital yang kini terus menggeser kedudukan sistem selular analog. Sistem selular digital berkembang dan terus disempurnakan hingga saat ini. Teknologi Wireless Berbasis Cor

Peran perawat dalam pendidikan kesehatan

Berdasar perannya sebagai perawat pendidik, perawat mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap selama pembelajaran yang berfokus pada pasien. Perubahan perilaku pada pasien selama proses pembelajaran berupa perubahan pola pikir, sikap, dan keterampilan yang spesifik (Ambarwati, 2006). Oleh karena itu peran perawat ini tidak dapat digantikan oleh alat ataupun disiplin ilmu lainnya. Tujuan pendidikan kesehatan dalam keperawatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan bertambahnya masalah kesehatan, mempertahankan derajad kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan (Ambawati, 2006). Program pendidikan kesehatan dan staf yang berlaku dan terus-menerus meningkat merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pemberian perawatan kesehatan pada masyarakat. Pendidikan kesehatan pada pasien telah menunjukkan potensi untuk

Tata Cara Penyedia Barang / jasa terhadap perusahaan pemerintah

Tata cara penyedia barang atau jasa terhadap perusahaan pemerintah diatur lebih spesifik dalam Kepres No 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan penyedia Barang atau jasa pemerintah. Beberapa hal hal penting tersebut termuat dalam pasal sebagai berikut :  Pasal 2 ayat 2 Kepres No 80 tahun 2003 Tentang Pedoman Pelasakanaan Pengadaan Barang / Jasa  yang berbunyi : “ Tujuan diberlakukannya keputusan presiden ini adalah agar pelaksanaan barang atau jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai APBN/APBD dilakukan secara efesien,efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil / tidak diskriminatif, dan akuntebel ”. Pasal 10 ayat 1 Kepres No 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelasanaan pengadaan Barang / Jasa yang berbunyi :” Panitia pengadaan wajib untuk dibentuk untuk semua pengadaan dengan nilai diatas Rp. 50.000.000 ( lima puluh juta rupiah )”. Pasal 15 Ayat 1 Kepres No 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman pelaksaanan Pengadan Barang atau Jasa yang berbunyi : “ Proses prakualifikasi secara u

Perilaku Kerja yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja dapat terjadi oleh karena perilaku pekerja dalam melaksanakan pekerjaanya berada diluar dari ketentuan maupun prosedur perusahaan dan keselamatan, sehingga dapat diartikan bahwa kecelakaan kerja merupakan akibat dari pelanggaran pekerjaan yang dilakukan. Berdasarkan teori yang ada, faktor-faktor yang memiliki hubungan antara perilaku dengan kecelakaan lalu lintas adalah sebagai berikut : Pengetahuan dan Keterampilan, yaitu pengalaman kerja, pelatihan safety driving, pengetahuan pengemudi mengenai peraturan tata tertib dan prosedur mengemudi. Stabilitas Emosi, aspek psikologis yang mempengaruhi emosi pengemudi yang tercermin dalam perilaku. Alat Operasional, yaitu mencangkup alat yang digunakan dan dipakai setiap harinya disaat melakukan pekerjaan sebagai alat operasional, yakni kendaraan itu sendiri dan alat pelindung diri yang disediakan. Kebijakan Perusahaan, kebijakan perusahaan yang dimaksud adalah mengenai seluruh ketetapan yang dimiliki perusahaan d

Pengertian Prestasi Belajar

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, prestasi diartikan sebagai hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan sebelumnya (Poerwadarminta, 1984). Selanjutnya, Bahri (1994) mengemukakan bahwa prestasi adalah: “sesuatu yang diperoleh dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok”. Prestasi tersebut tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan sesuatu kegiatan. Hanya dengan keuletan dan optimisme diri yang dapat membantu untuk mencapainya. Oleh karena itu, wajarlah pencapaian prestasi yang optimal harus dengan keuletan kerja. Dari kedua pengertian prestasi yang dikemukakan diatas, jelas terlihat bahwa prestasi tidak lain dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan kegiatan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. Selanjutnya, belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah k

Tinjauan umum tentang kamus

Kamus merupakan alat yang sangat penting dalam memahami dan manggunakan bahasa kedua. Penggunaan kamus mungkin hanya minimal pada saat berbicara, namun penting pada saat membaca dan menulis (Cook, 2001: 68). Kamus berfungsi meningkatkan pengetahuan akan kosakata, yang memainkan peran penting dalam pembelajaran bahasa. Wilkins (1972: 111) berpendapat tanpa tata bahasa, hanya sedikit yang bisa tersampaikan, namun tanpa kosakata, tidak ada yang bisa disampaikan. Pentingnya mempelajari kosakata juga didukung oleh Rivers (1983:125) yang menyatakan bahwa penyerapan kosakata berperan penting dalam penggunaan bahasa asing. Struktur yang telah dipelajari hanya dapat disampaikan melalui komunikasi yang efektif jika ditunjang dengan pilihan kata yang tepat. Nation (2001:11-12) membagi kosakata menjadi empat kelompok, yaitu: kosakata berfrekuensi tinggi, kosakata akademik, kosakata teknis, dan kosakata berfrekuensi rendah. Kosakata berfrekuensi tinggi adalah kata-kata yang banyak digunakan da

Sejarah Perkembangan Perkamusan

Kamus adalah daftar bentuk-bentuk linguistik yang tersosialisasi dan tersusun secara sistematis, yang dikompilasi dari kebiasaan-wicara dari guyub tutur tertentu dan dikomentari oleh pengarang dengan cara tertentu agar pembaca yang sesuai dapat memahami maknanya (Zgusta 1971:17). Kriteria formal dari kamus mewajibkan adanya daftar entri dan informasi mengenai entri tersebut. Kamus pertama kali ditulis oleh Robert Cawdrey pada tahun 1604. Kamus tersebut berjudul A Table Alphabetical yang memuat sekitar 2.500 kata-kata sulit yang diadopsi oleh bahasa Inggris dari bahasa asing seperti bahasa Yahudi, Yunani, Latin, Perancis, dan lain sebagainya. Akan tetapi, kamus tersebut belum menggunakan kata kamus. Kata dictionary ‘kamus’ untuk kali pertama digunakan sebagai judul dalam English Dictionarie oleh Henry Cockeram pada tahun 1923. Salah satu kamus satu bahasa (monolingual dictionary) yang pertama di Inggris adalah New World of English Words (1658) yang disusun oleh Edward Phillips. Beb

Tata Cara Pembuatan Peraturan Daerah

Di dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan, dengan adanya peraturan perundang-undangan yang baik tentunya akan  menunjang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sehingga lebih memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan Negara yang kita inginkan. Sedangkan untuk membuat suatu peraturan perundang-undangan yang baik sangat diperlukan adanya persiapan-persiapan yang matang dan mendalam antara lain pengetahuan mengenai  materi muatan yang akan diatur dalam perundang-undangan yang akan dibuat, dan bagaimana menuangkan materi muatan tersebut di dalam suatu peraturan perundang-undangan yang  secara singkat tetapi jelas, dengan suatu bahasa yang baik serta mudah dipahami, disusun secara sistimatis, tanpa meninggalkan tata cara sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dalam penyusunan kalimatnya. Landasan formal/material konstitusional dan landasan yuridis formal/material pembentukan Peraturan Daerah adalah : Pasal 18 Ayat (6) Undang-undang Dasar 1945 pemerintah daerah berhak menetapk

Strategi Pemasaran Jasa

Menurut Morrison (1986) pemasaran jasa adalah suatu konsep ajang didasarkan atas pengenalan terhadap keunikan dari semua bentuk jasa, konsep pemasaran jasa merupakan salah satu cabang ilmu pemasaran yang mengkhususkan aplikasi pada industri jasa. Evans dan Berman (1990) menyatakan bahwa, penawaran jasa dapat berupa layanan individu, penyewaan barang dan perbaikan dimana intangibility, inseparability, variability, dan perishability adalah karakter jasa yang membedakan jasa dan barang. Pemasaran dapat dilakukan secara eksternal, internal, dan secara interaktif. Pemasaran eksternal dalam industri jasa adalah kegiatan yang dilakukan penyedia jasa untuk mempersiapkan produk, menentukan harga, mendistribusikan dan mempromosikan produk jasa tersebut kepada pengguna jasa.  Pemasaran internal dalam industri jasa adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak penyedia jasa untuk melatih dan mendorong pengguna jasa internalnya, yaitu para karyawannya maupun pihak manajemen untuk bekerja d

Ruang Lingkup Subyek dan Obyek Asuransi

Subyek Asuransi  Dalam tiap-tiap persetujuan selalu ada 2 (dua) macam subyek, yaitu di satu pihak seorang atau badan hukum mendapat badan kewajiban untuk sesuatu, dan dilain pihak ada seorang atau suatu badan hukum yang mendapat hak atas pelaksanaan kewajiban itu, maka dalam tiap-tiap persetujuan selalu ada pihak berkewajiban dan pihak berhak. Dengan demikian, para pihak dalam perjanjian pertanggungan yaitu penanggung dan tertanggung. Jadi berdasarkan Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. (KUHD) bisa disaimpulkan bahwa ada dua pihak yang berperan sebagai subyek asuransi, yaitu :  Pihak tertanggung, yaitu pihak yang mempunyai harta benda yang diancam bahaya. Pihak ini bermaksud untuk mengalihkan resiko atas harta bendanya, atas peralihan resiko tersebut pihak tertanggung mempunyai kewajiban untuk membayar premi.  Pihak penanggung, yakni pihak yang mau menerima resiko atas harta benda orang lain, dengan suatu kontra prestasi berupa premi. Dengan demikian apabila terjad

Ruang Lingkup Hukum Antimonopoli

Berdasarkan Undang – Undang No 5 Tahun 1999 , maka ruang lingkup antimonopoli tersebut adalah sebagai berikut :  Perjanjian yang dilarang. Perjanjian yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam UU No 5 Tahun 1999 mencakup oligopoly, penetapan harga, pembagian wilayah, pemboikotan, kartel, trust, oligopsoni, integrasi vertikal, perjanjian tertutup, dan perjanjian dengan pihak luar negeri.  Kegiatan yang dilarang. Kegiatan yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam UU No 5 Tahun 1999 mencakup monopoli, monopsoni, penguasaan pasar, dan persekongkolan.  Penyalahgunaan posisi dominan. Penyelahgunaan posisi dominan mencakup jabatan rangkap, kepemilikan saham dan merger, akuisisi, dan konsolidasi.  Komisi Pengawas Persaingan Usaha  Tata cara penanganan perkara Sanksi sanksi  Perkecualian perkecualian  Dari keseluruhan ruang lingkup yang ada pada Undang Undang No 5 Tahun 1999, penulis lebih menekankan pada kegiatan yang dilarang sebagaimana terdapat dalam pasal 22 tentang persekongko

Teori belajar sosial

Teori belajar yang paling banyak sumbangannya pada model pembelajaran langsung adalah teori belajar social, yang juga disebut belajar melalui observasi, atau yang dalam buku Arends disebut teori pemodelan tingkah laku. Teori belajar sosial menggunakan penjelasan-penjelasan reinforsemen eksternal dan penjelasan-penjelasan kogninitif internal untuk memahami bagaimana kita (siswa) belajar dari orang lain. Bandura  (dalam Dahar, 1988:33) menyatakan bahwa dalam pandangan belajar sosial, manusia itu tidak didorong oleh kekuatan-kekuatan dari dalam dan juga tidak “dipukul” oleh stimulus-stimulus lingkungan. Tetapi, fungsi psikologi diterangkan sebagai interaksi yang kontinu dan timbal balik dari determinan-determinan lingkungan. Bandura sangat mengindahkan fenomena pemodelan, yaitu meniru perilaku orang lain dan pengalaman vicarious (belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain). Menurut Bandura pula, fase belajar dari model ini, ada empat yaitu : (1). Fase perhatian (atten

Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tak terduga, semula tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik bagi manusia dan atau harta benda, Sedangkan kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan dan tidak terencana yang mengakibatkan luka, sakit, kerugian baik pada manusia, barang maupun lingkungan. Kerugian-kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan dapat berupa banyak hal yang mana telah dikelompokkan menjadi 5, yaitu : 1) Kerusakan 2) Kekacauan organisasi 3) Keluhan, kesakitan dan kesedihan 4) Kelainan dan cacat 5) Kematian Bagian mesin, alat kerja, tempat dan lingkungan kerja mungkin rusak oleh kecelakaan, Akibat dari itu, terjadilah kekacauan organisasi (biasanya pada proses produksi), Orang yang ditimpa kecelakaan mengeluh dan menderita, sedangkan keluarga dan kawan-kawan sekerja akan bersedih hati, kecelakaan tidak jarang berakibat luka-luka, terjadiny

Pengertian dan Tujuan Asuransi

Asuransi atau dalam bahasa Belanda “Verzekering” yang berarti pertanggungan. Dalam pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek Van Koophandle, bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatru perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri dengan seseorang tertanggung dengan menerima uang premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan didenda karena suatu peristiwa tak tentu. Ketentuan ini  berlaku bagi semua macam pertanggungan, baik yang ada dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) maupun yang ada di luar Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).  Terdapat 3 (tiga) unsur mutlak yang perlu diperhatikan dalam Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang, yaitu :  Adanya Kepentingan  Kepentingan adalah obyek pertanggungan dan merupakan hak subyektif yang mungkin akan lenyap atau berkurang karena terjadinya suatu peristiwa tak tentu atau pasti. Unsur kep

Pengertian Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)

Istilah BMT sebenarnya dapat dipilah sebagai Baitul Mal (BM) dan Baitul Tamwil (BT).  Menurut fungsinya, BM bertugas menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) sebagai bagian yang menitikberatkan pada aspek sosial.  Sementara, BT merupakan lembaga komersial dengan pendanaan dari pihak ke tiga, bisa berupa pinjaman atau investasi. (Hertanto Widodo, Ak., dkk,1999:36) Arti kata Baitul Tamwil (BT) dari sudut etimologi adalah tempat pengembangan harta/kekayaan.  Dari sudut ekonomi Baitul Tamwil (BT) adalah Lembaga Keuangan Islam yang usaha pokoknya menghimpun dana dari pihak lain (anggota/deposan) dan menyalurkannya kepada yang memerlukan melalui pembiayaan (kredit/pinjaman) untuk usaha produktif dan investasi dengan sistem syariah.   Bank Syariah juga memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya. Dari penelitian di beberapa daerah di Jawa, peminat Bank Syariah lebih banyak berasal dari kalangan menengah ke bawah. Padahal, saat ini yang sudah menjadi n

Pengertiaan Strategi Pemasaran

Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi. Dalam peranan strateginya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetatif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran. Dalam konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki 2dimensi, yaitu dimensi sa

Pekembangan Terminografi

Terminografi adalah proses untuk mengumpulkan kosakata tertentu dari suatu bahasa yang biasanya berupa terminologi atau kosakata khusus. Di Indonesia, terminografi yang pertama adalah Kamus Istilah yang ditulis oleh Sultan Takdir Alisyahbana, dan diterbitkan pada tahun 1949. Selanjutnya, perkembangan terminografi mulai marak sejak tahun 1980an. Beberapa terminografi yang muncul pada era tersebut adalah Kamus Kimia Organik (Amiruddin, 1981), Kamus Istilah Akuntansi (Bangkalany, 1983), Kamus Istilah Statistik (Barazi, 1984), Kamus Istilah Tata Negara (Amanwinata, 1985), Kamus Biologi (Adisoemarto, 1987), dan lain-lain. Terminografi berbeda dengan leksikografi. Bergenholtz dan Tarp (1995:10-11) membedakannya sebagai berikut: Leksikografi berkaitan dengan deskripsi kata-kata umum, sedangkan terminografi berfokus pada deskripsi istilah-istilah khusus. Ahli leksikografi berfokus pada makrostruktur yang alfabetis, sedangkan ahli terminologi lebih suka berfokus pada makrostruktur yan

Konsep sistem Selular

Konsep dasar dari suatu sistem selular adalah pembagian pelayanan menjadi daerah-daerah kecil yang disebut sel. Setiap sel mempunyai daerah cakupannya masing-masing dan beroperasi secara khusus. Jumlah sel pada suatu daerah geografis adalah berdasarkan pada jumlah pelanggan yang beroperasi di daerah tersebut.  Suatu sel pada dasarnya merupakan pusat komunikasi radio yang berhubungan dengan MSC yang mengatur panggilan yang masuk. Jangkauan pengiriman sinyal pada sistem komunikasi bergerak selular dapat diterima dengan baik tergantung pada kuatnya sinyal batasan sel para pemakainya. Tetapi, masih terdapat faktor lain yang dapat menjadi kendala untuk sinyal yang dikirim dapat diterima dengan baik. Faktor lain yang dimaksud adalah faktor geografis (alam).  Ukuran sel pada system komunikasi seluler dapat dipengaruhi oleh: 1. Kepadatan pada traffic. 2. Daya pemancar, yaitu Base Station (BS) dan Mobile Station (MS). 3. Dan faktor alam, seperti udara, laut, gunung, gedung-

Pengertian Lagu dan Musik

Seiring dengan laju perkembangan teknologi di bidang musik, maka kreatifitas para seniman-seniman semakin terasah. Para seniman-seniman tersebut banyak melakukan inovasi-inovasi yakni penciptaan lagu atau musik dengan peralatan penunjang yang semakin canggih. Lagu atau musik sendiri dalam UUHC diartikan sebagai karya yang bersifat utuh, sekalipun terdiri atas unsur lagu atau melodi, syair atau lirik, dan aransemennya termasuk notasi. Karya lagu atau musik adalah ciptaan utuh yang terdiri dari unsur lagu atau melodi, syair atau lirik dan aransemen, termasuk notasinya, dalam arti bahwa lagu atau musik tersebut merupakan suatu kesatuan karya cipta. Dalam UUHC pengertian lagu dan musik merupakan satu kesatuan. Berbeda dengan pengertian tentang lagu dan musik berdasarkan kamus bahasa Indonesia dimana dalam pengertuian tersebut dipisahkan antara pengertian lagu dengan musik. Lagu merupakan suatu syair atau lirik yang mempunyai irama. Sedangkan musik adalah suatu komposisi yang t

Langkah-langkah dasar Analisis Hirarki Proses (AHP)

Ikhtisar langkah-langkah AHP adalah sebagai berikut : Isikan persoalan dengan rinci pemecahan yang diinginkan. Menyusun hirarki dimulai dengan tujuan (fokus) yang umum, diikuti oleh kriteria, sub-sub kriteria, dengan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkat hirarki paling bawah. Jadi, penyusunan hirarki dimulai dari tujuan keseluruhan dilanjutkan hirarki perantara hingga dicapai tingkatan dimana pada tingkatan tersebut komponen-komponen dapat dikendalikan atau mungkin dapat memecahkan masalah yang ada. Buatlah sebuah matrik berpasangan untuk kontribusi atau pengaruh setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang berpengaruh berada setingkat diatasnya. Dalam matrik ini pasangan-pasangan elemen dibandingkan berkenaan dengan suatu kriteria ditingkat yang lebih tinggi. Perbandingan pasangan dilakukan dengan judgement dari pengambilan keputusan denagn menentukan tingkat kepentingan suatu komponen terhadap komponen lainnya. Melakukan perbandingan pasangan yang diperoleh j

Langkah – Langkah dalam melakukan Analisis Biaya

Biaya adalah sejumlah input (faktor produksi) yang digunakan untuk menghasilkan suatu output. Oleh karena itu dalam menghitung biaya kita perlu mengenali jenis input yang digunakan untuk menghasilkan output. Pengenalan terhadap jenis input tersebut sangat membantu dalam merinci komponen biaya. Dalam perhitungan biaya satuan pelayanan kesehatan ada beberapa langkah yang perlu dilakukan  :  Langkah pertama  Melakukan identifikasi sumber biaya yang di dapat (pendapatan) oleh puskesmas untuk melakukan kegiatannya. Untuk itu diperlukan adanya rincian setiap biaya yang dikeluarkan tanpa memperhatikan pengelompokannya (dikumpulkan secara menyeluruh). Hal yang mencangkup dalam langkah ini termasuk menjabarkan dengan jelas setiap sumber biaya tersebut menurut komponen biayanya, misalnya biaya operasional tidak tetap : obat-obatan, telepon, air dan listrik serta biaya operasional tetap : gaji pegawai dan pemeliharaan Langkah kedua  Melakukan identifikasi pusat–pusat biaya ya