Langsung ke konten utama

Pengertiaan Strategi Pemasaran

Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

Dalam peranan strateginya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetatif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran. Dalam konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki 2dimensi, yaitu dimensi saat ini dan dimensi masa yang akan datang. Dimensi saat ini berkaitan dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya. Sedangkan dimensi yang akan datang yang diharapkan akan dapat terjalin dan program tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implicit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merk atau lini produk mencapai tujuannya (Bennett,1988). Sementara itu, Tull dan Kahle (1990) mendefenisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi. 

Menurut Corey (dalam Dolan,1991), strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling berkait. Kelima elemen tersebut adalah:
1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor:
  • Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang dapat diproteksi dan didominasi.
  • Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan yang lebih sempit.
  • Pengalaman komulatif yang didasarkan pada trial-and-error didalam menanggapi peluang dan tantangan.
  • Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar yang terproteksi.
  • Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.

2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek produk, ketersedian produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk diantara pembeli dan penjual.

3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk ke pelanggan.

4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.

5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations.  


Konsep Pemasaran

Faktor yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan. Jika suatu perusahaan dapat menjual lebih banyak produk yang sama, dengan kualitas yang sama, dengan harga yang lebih mahal, atau dapat mengembangkan produk baru yang lebih berhasil, perusahaan tersebut relatif telah berhasil menggunakan kemampuan analisis pemasarannya. 

Dan pemasaran telah banyak mengalami perkembangan, akibat semakin majunya pola fikir masyarakat dan perkembangan teknologi yang ada. Konsep pemasaran yang dahulu hanya berorientasi pada penjualan produk saja, kini telah berkembang dengan mengarah pada kepuasan konsumen.

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pasar pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.

Fungsi Pemasaran 

Fungsi pemasaran dapat digolongkan sebagai berikut :
Fungsi pertukaran
  1. Pembelian adalah proses atau kegiatan yang mendorong untuk mencari penjual. Kegiatan ini merupakan timbal balik dari penjualan.
  2. Penjualan adalah proses atau kegiatan yang mendorong untuk mencari pembeli. Pembelian tidak akan terjadi tanpa penjualan dan begitu juga penjualan tidak akan terjadi tanpa pembelian. Dan memindahkan posisi pelanggan  ke tahap pembelian (dalam proses pengambilan keputusan) melalui penjualan tatap muka.


Fungsi distribusi fisik

Sifat dan sarana distribusi fisik. Distribusi fisik terdiri dari tugas-tugas yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian arus fisik bahan baku dan barang dari tempat asal ke tempat para pelanggan tertentu. Unsur-unsur biaya distribusi fisik meliputi pengangkutan, pengundangan, penanganan persediaan, penerimaan dan pengiriman, pengemasan, administrasi dan pengolahan peranan.

Keputusan mengenai distribusi fisik kalau tidak terkoordinasi dengan baik maka akan terjadi biaya yang tinggi. Selain sebagai unsur biaya, distribusi fisik juga merupakan sarana potensial dalam menciptakan permintaan. Perusahaan dapat menarik langganan tambahan dengan menawarkan pelayanan lebih baik atau harga lebih rendah melalui perbaikan distribusi fisik. Perusahaan kehilangan langanan kalau gagal memasok barang tepat pada waktunya.
Banyak perusahaan menyatakan bahwa sasaran distribusi fisik adalah penyerahan barang yang tepat, pada tempat yang tepat, dan pada saat yang tepat dengan biaya yang rendah. Sayang sekali pernyataan tersebut hanya sedikit disertai pedoman yang sungguh-sungguh. Tidak ada sistem distribusi fisik yang secara simultan dapat memaksimalkan pelayanan langganan dan meminimalkan biaya distribusi. Biaya distribusi minimum mengandung arti transportasi yang murah, tingkat persediaan yang rendah, dan tidak banyak memerlukan gudang persediaan.

Pangkal tolak mendesain sistem distribusi fisik adalah dengan menelaah apa yang diinginkan oleh langganan dan apa yang ditawarkan oleh pesaing.

Langganan tertarik pada beberapa hal sebagai berikut: 
  1. Penyerahan barang tepat waktu
  2. Tawaran produsen untuk memenuhi pesanan yang mendadak.
  3. Penaganan dengan seksama akan barang dagangan
  4. Kesediaan pemasok untuk mengambil kembali barang-barang yang rusak dan memasok kembali dengan cepat. 
  5. Kemauan pemasok untuk menyimpan barang bagi langganan.


Dalam menetapkan pelayanan apa yang akan diberikan, perusahaan harus memperhatikan standar pelayanan yang diberikan oleh pesaing. Biasanya perusahaan akan menawarkan pelayanan paling tidak harus sama dengan yang diberikan pesaing.   

Pergudangan dan persediaan adalah kegiatan penyimpanan barang sejak selesai dari produsen atau dibeli sampai saat dipakai atau dijual dimasa yang akan datang. Sambil menunggu barang-barang dijual, setiap perusahaan harus menyimpannya. Fungsi penyimpanan diperlukan karena daur produksi dan konsumsi yang terjadi secara bersamaan. Banyak macam dagangan pertanian dihasilkan secara musiman namun permintaan berjalan terus sepanjang waktu. Fungsi penyimpanan dapat menanggulagi perbedaan dalam jumlah dan jadwal waku yang dikehendaki.

Perusahaan harus memutuskan berapa banyak lokasi persediaan yang diinginkan. Semakin banyak lokasi tersebut berarti semakin cepat barang dapat diserahkan kepada langganan. Namun biaya penyimpanan akan tinggi. Banyak lokasi persediaan atau penyimpanan harus memungkinkan adanya keseimbangan antara tingkat pelayanan langganan dan biaya distribusi.

Perusahaan menggunakan gudang penyimpanan dan gudang distribusi. Gudang penyimpanan adalah gudang untuk menyimpan barang-barang untuk jangka menengah dan jangka panjang. Gudang distribusi menerima barang-barang dari berbagai pabrik dan pemasok, kemudian memindahkannya segera mungkin. Tingkat persediaan mencerminkan keputusan lain mengenai distribusi fisik yang mempengaruhi pesanan semua langganan dengan segera. Namun harus diingat bahwa menyediakan barang sebanyak itu tidaklah efektif dan merupakan biaya bagi perusahaan. Biaya persediaan meningkat dengan tingkat kenaikan yang cepat ketika tingkat pelayanan langganan mendekati 100 persen. Manajemen harus tahu apakah penjualan dan laba akan meningkatkan sehingga cukup beralasan untuk meningkatkan persediaan.

Pengangkutan Pemasaran juga sangat berkepentingan dalam keputusan mengenai pengangkutan. Pemilihan perusahaan pengankutan akan sangat mempengaruhi penetapan harga produk, ketepatan waktu penyerahan  dan kondisi barang dikala tiba. Kesemuanya mempengaruhi kepuasan langganan. 

Fungsi fasilitas 

1) Standarisasi
Adalah kegiatan yang meliputi penentuan standar produk, pemeriksaan produk untuk pemeriksaan standar dan mengkelompokkan barang kedalam kelompok-kelompok standar yang telah ditentukan.

2) Pembelanjaan 
Adalah kegiatan penyediaan dana yang diperlukan oleh produsen, perantara maupun konsumen sendiri untuk kepentingan proses marketing.

3) Penanggung resiko
Didalam kegiatan proses banyak terdapat resiko seperti resiko hilang, resiko lepas kepemilikan, resiko pengawasan, resiko turun harga, resiko rusak dan lain-lain. Untuk menghindari resiko tersebut maka pengambilan resiko dilakukan secara hati-hati.

Penerapan Pasar adalah fungsi marketing yang sangat luas, karena fungsi ini memberikan keterangan tentang situasi dagang pada umumnya yang meliputi tentang keterangan yang berhubungan dengan fungsi-fungsi marketing manajemen dan kegiatan lainnya mengenai spesialisasi didalam bidang perekonomian.

Postingan populer dari blog ini

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keuntungan dan kelamahan. Kuswadi (2004:37)menyebutkan beberapa keuntungan dan kelemahan dari  pembelajaran kooperatif  tipe STAD. Beberapa keuntungannya antara lain: Setiap anggota kelompok mendapat tugas Adanya interaksi langsung antar siswa dalam kelompok Melatih siswa mengembangkan keterampilan sosial (social skill) Membiasakan siswa menghargai pendapat orang lain Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dan berbuat, sehingga kemampuan akademiknya meningkat Memberi peluang kepada siswa untuk berani bertanya dan mengutarakan pendapat Memfasilitasi terwujudnya rasa persaudaraan dan kesetiakawanan Terlaksananya pembelajaan yang berpusat pada siswa, sehingga waktu yang tersedia hampir seluruhnya digunakan oleh siswa untuk kegiatan pembelajaran Memberi peluang munculnya sikap-sikap positif siswa Adapaun beberapa kelemahan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah: Dalam pelaksanaan di kelas, membutuhkan wakr

Prinsip utama pembelajaran menurut Teori Vygotsky

Menurut Slavin (dalam Murdiana, 2002: 21-22) Teori Vygotsky menekankan pada empat prinsip utama dalam pembelajaran, yaitu:  (1) the sociocultural nature of learning, (2) zone of proximal development, (3) cognitive apprenticeship, dan (4) scaffolding. Prinsip pertama the sociocultural nature of learning menurut Vygotsky menekankan pada pentingnya peran orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu dalam belajar. Vygotsky menyarankan untuk menggunakan kelompok-kelompok belajar dengan kemampuan anggota kelompok yang berbeda-beda untuk mengupayakan perubahan konseptual. Penggunaan prinsip sosiokultural dalam pembelajaran kooperatif terlihat pada tahap kegiatan kelompok(fase-3 dan pelaksanaannya dapat dilihat pada rencana pembelajaran. Pada tahap kegiatan kelompok akan terjadi interaksi sosiokultural antar anggota kelompok yang berbeda dalam kemampuan akademis, latar belakang sosial budaya, dan tingkat emosional Prinsip kedua zone of proximal development menurut Vygotsky adalah i

Langkah-langkah Pembelajaran Pembelajaran Matematika Realistis (PMR)

Prinsip utama PMR dijabarkan menjadi karakteristik-karakteristik PMR. Selanjutnya, dalam pembelajaran diperlukan langkah-langkah operasional. Berdasarkan pengertian, prinsip utama dan karakteristik PMR sebagaimana yang telah diuraikan, maka dalam penelitian ini dirancang langkah-langkah (kegiatan) inti dalam pembelajaran matematika realistik, yaitu: Langkah 1: Memahami masalah kontekstual Guru memberikan masalah (soal) kontekstual dan meminta siswa untuk memahami masalah tersebut. Jika ada bagian-bagian tertentu yang kurang atau belum dipahami sebagian siswa, maka siswa yang memahami bagian itu diminta menjelaskannya kepada kawannya yang belum paham. Jika siswa yang belum paham tadi merasa tidak puas, guru menjelaskan lebih lanjut dengan cara memberi petunjuk-petunjuk atau saran-saran terbatas (seperlunya) tentang situasi dan kondisi masalah (soal). Petunjuk dalam hal ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami masalah (soal), seperti: “Apa yang diketa