Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Kebiasaan membaca dan pemahamannya

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam teknologi percetakan maka semakin banyak informasi yang tersimpan di dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia, siapa pun yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Baik peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang. Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh karena itu, sepantasnyalah siswa harus melakukannya atas dasar kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka ia akan mendapatkan segala informasi yang ia inginkan. Namun sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar paksaan, maka in

Jenis-jenis Pelanggaran di Bidang Hak Cipta

Untuk memahami perbuatan itu merupakan perbuatan pelanggaran hak cipta harus dipenuhi unsur-unsur penting sebagai berikut : Larangan undang-undang. Perbuatan yang dilakukan oleh seorang pengguna hak kekayaan intelektual dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang. Izin (lisensi). Penggunaan hak kekayaan intelektual dilakukan tanpa persetujuan (lisensi) dari pemilik atau pemegang hak terdaftar. Pembatasan undang-undang. Penggunaan hak kekayaan intelektual melampaui batas ketentuan yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Adapun spesifikasi dari jenis pelanggaran yang terjadi dalam lingkup hak cipta antara lain adalah : Seseorang yang tanpa persetujuan pencipta meniadakan nama pencipta yang tercantum pada ciptaan tersebut. Mencantumkan nama pencipta pada ciptaan tanpa persetujuan si pencipta. Mengganti atau mengubah isi ciptaan tanpa persetujuan pencipta. Mengkomersilkan, Memperbanyak atau menggandakan suatu ciptaan tanpa seizin pemegang hak cipta. Memuat s

Kamus Bilingual dan Pemakainya

Kamus bilingual mempunyai banyak fungsi, hal itu terjadi dikarenakan kamus tersebut digunakan untuk berbagai pekerjaan oleh para kelompok pemakainya, seperti para pelajar, penerjemah, para ilmuwan dan beberapa orang yang berkepentingan. Oleh karena itu pembahasan mengenai fungsi-fungsi kamus bilingual harus dibatasi kepada mereka yang dianggap paling khusus yang mewakili semua jenis pemakainya. Pemakai khususnya adalah seseorag yang menguasai dua bahasa yang tidak mengetahui pengetahuan pada beberapa aspek dari dua bahasa tersebut pada pengetahuan bahasa pertamanya, (contoh: seorang penerjemah) dan seseorang yang membutuhkan pengetahuan untuk berkomunikasi dalam bahasa pertama dan bahasa kedua, atau seseorang yang benar-benar ingin menguasai dua bahasa (seorang pelajar), yaitu seseorang yang ingin dapat berkomunikasi dengan para penutur bahasa kedua. Pemakai khusus lainnya adalah seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk menjadi sesorang yang mampu menguasai dua bahasa tetapi ora

Aturan Pengalihan Hak Cipta

Hak cipta adalah kekayaan personal yang dapat disamakan dengan bentuk kekayaan yang lain. Secara khusus pengaturan mengenai pengalihan hak dan hukum hak cipta diatur dalam Pasal 3 ayat ( 1 ) UUHC, bahwa hak cipta dianggap sebagai benda bergerak maka hak ciptanya dapat dipindahtangankan, dilisensikan, dialihkan, dijual-belikan oleh pemilik atas pemegang haknya. Dalam Pasal 3 UUHC, hak cipta dapat beralih atau dialihkan baik secara keseluruhan atau sebagaimana lewat : Pewarisan; Hibah; Wasiat; Perjanjian terbatas. Sebab-sebab lain yang ditentukan oleh Peraturan Perundang – undangan yang berlaku. Pengalihan hak cipta ini harus dilakukan secara tertulis baik dengan maupun tanpa akta notaris, sehingga pengalihan ini harus berdasarkan suatu perjanjian. Di samping pengalihan diatas, UUHC juga mengenal adanya sistem lisensi. Dalam sistem ini pencipta memberikan ijin pada pihak lain   (penerima lisensi) untuk jangka waktu tertentu dengan syarat tertentu menikmati manfaat ekon

Faktor-faktor Yang Memegang Peranan Dalam Pembentukan Perilaku

Faktor-faktor yang memegang peranan dalam pembentukan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu : Faktor Intern. Yakni, Kecerdasan, Persepsi, Motivasi, Minat, Emosi dan sebagainya untuk mengolah pengaruh-pengaruh dari luar. Faktor Ekstern. Yakni, Obyek, Orang, Kelompok, dan Hasil-hasil kebudayaan yang dijadikan sasaran dalam mewujudkan bentuk perilaku yang selaras dengan lingkungannya apabila perilaku terbentuk dapat diterima oleh lingkungannya, dan dapat diterima oleh individu yang bersangkutan. Tim Ahli WHO (1984) menganalisa bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku karena adanya 4 alasan pokok, yaitu : Pemikiran dan Perasaan, dalam bentuk pengetahuan-pengetahuan, kepercayaan-kepercayaan, sikap-sikap, nilai-nilai: Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, Pengetahuan ini dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Kepercayaan sering diturunkan atau diperoleh dari orang tua atau dari orang yang dipercaya, Seseorang menerima kepercayaan itu ber

Faktor-faktor yang turut menentukan tingkat efisiensi dan keberhasilan siswa

Pendekatan belajar, strategi belajar, kiat melaksanakan pendekatan serta metode belajar termasuk faktor-faktor yang turut menentukan tingkat efisiensi dan keberhasilan siswa. Seorang siswa memiliki kemampuan ranahcipta (kognitif) yang lebih tinggi dari teman-temannya ternyata hanya mampu mencapai hasil yang sama dengan apa yang dicapai oleh teman-temannya, bahkan bukan hal yang mustahil jika suatu saat siswa yang cerdas tersebut mengalami kemerosotan prestatsi ke yang lebih rendah dari pada prestasi yang dicapai oleh temannya yang berkapasitas rata-rata (Muhibbin Syah). Jika dilihat dari aspek kualitas maupun kuantitas penyelengaraan pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani secara simultan sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu tidak mengherankan bila masalah pendidikan tidak

Kualitas Pelayanan (Service Quality)

Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanngan. Menurut Wyckof (dalam lovelock, 1988) seperti dikutip Tjiptono (1996 : 59), kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada dua faktor utama menurut pasuraman, et al. (1985) seperti dikutip Tjiptono (1996 : 60) yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu expected service (pelayanan yang diharapkan ) dan perceived service (pelayanan yang dirasakan). Jadi menurut mereka, kualitas pelayanan dapat diperoleh dengan cara membandingkan antara harapan (ekspektasi) konsumen dengan penilaian mereka terhadap kinerja yang sebenarnya (persepsi) Parasuraman (1997) menjelaskan bahwa, kualitas layanan didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang mereka peroleh atau terima

Penerapan Metode Pemberian Tugas dalam Pengajaran

Dalam proses pengajaran, semua upaya yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pengajarannya merupakan rangkaian proses yang menentukan pencapaian hasil pengajaran, termasuk pemilihan metode yang tepat untuk setiap pertemuan. Penerapan metode pemberian tugas dalam proses pengajara, umumnya dimaksudkan untuk melatih siswa agar mereka dapat aktif mengikuti sajian pokok bahasan yang telah diberikan, baik di dalam kelas maupun di tempat lain yang representatif untuk kegiatan belajarnya. Tugas yang diberikan kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai bentuk seperti daftar pertanyaan mengenai suatu pokok bahasan tertentu, suatu perintah yang harus dibahas melalui diskusi atau perlu dicari uraiannya dalam buku pelajaran yang lain. Dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain, mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu, mengadakan observasi, eksperimen dan berbagai bentuk tugas lainnya. Kesemuanya itu bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses bel

Pengertian dan karakteristik Jasa

Jasa adalah produk yang tak berwujud. Apabila seseorang membeli jasa, hal itu sama artinya dengan menukarkan uang yang dimilikinya dengan suatu produk yang tidak berwujud. Jasa berbeda dengan barang, dimana pembuatan barang dilakukan melewati proses produksi. Jasa dihasilkan dari pemberian manfaat suatu atau beberapa sarana maupun prasarana kepada pengguna jasa, dengan penyampaian ketrampilan tertentu dari pihak pemberi jasa. Menurut Kotler (1995), jasa adalah berbagai tindakan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain yang pada dasarnya tidak dapat dilihat dan tidak dapat menghasilkan kepemilikan hak milik terhadap sesuatu. Proses produksinya dapat berkaitan dengan produk fisik ataupun tidak. Jasa menurut American Marketing Association (1981) didefenisikan sebagai berikut : “Servis are those separately identifiable, essential intangible activities which provide want satisfaction and that is not necessarily tied to the sales of a product or another service. To produ

Viskositas Minyak Pelumas

Fluida memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu dan selanjutnya disebut viskositas. Viskositas ada pada zat cair dan gas. Pada intinya merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang berdekatan ketika lapisan-lapisan tersebut bergerak melintasi satu sama lain. Pada zat cair, viskositas terutama disebabkan  oleh gaya kohesi antara molekul-molekul yang sejenis. Gaya kohesi tersebut berkurang dengan naiknya suhu. Karena kekuatan gaya-gaya tarik antara molekul pada cairan manurun dengan naiknya suhu maka viskositas pada umumnya juga menurun dengan meningkatnya suhu. Dalam pengalaman sehari-hari kita dapat menjumpai pemanfaatan zat  cair untuk berbagai keperluan, misalnya oli, minyak tanah, air, dan lain-lain. Salah satu zat cair yang pemanfaatannya berhubungan dengan proses pemanasan adalah oli. Fungsi oli yang utama adalah untuk melumasi dan mengurangi gesekan antara komponen mesin. Semakin baik kualitas oli yang digunakan, semakin baik pula performa dan daya tahan mesin.

Konsep Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah suatu proses manajemen untuk menganalisis kesempatan pasar untuk memilih posisi, program, pengendalian pemasaran yang menciptakan serta mendukung bisnis-bisnis yang aktif untuk mencapai tujuan serta sasaran pemasaran. Kegiatan pemasaran tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek saja, tetapi juga untuk jangka panjang. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dan keinginan terus berkembang baik kualitasya maupun kuantitasnya, sehingga usaha untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen harus selalu ditingkatkan. Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan orientasi pada konsumen dengan menentukan kebutuhan konsumen, menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan, menentukan produk dan program pemasaran, mengadakan penelitian serta menentukan strategi yang paling sesuai agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen.  Dalam strategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap peru

Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Belajar Biologi

Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat sesorang terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran Biologi. Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa dapat diuraikan sebagai berikut : a. Faktor Kurikulum Arah pengembangan pengajaran mata pelajaran Biologi pada masa mendatang tidak dapat terlepas dari tujuan dan fungsi kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu kurikulum 1994. Pada Kurikulum 1994 terdapat beberapa fungsi pelajaran Biologi khususnya di tingkat SLTP, adalah : Membantu siswa memahami konsep-konsep Biologi. Membantu mengembangkan sikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari. Membantu menggunakan dan mengembangkan keterampilan proses dalam mempelajari konsep-konsep Biologi. Membantu siswa dalam m

Definisi Perpindahan panas

Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai berpindahnya energi dari satu daerah ke daerah lainnya sebagai akibat dari beda temperatur antara daerah-daerah tersebut. Ada tiga macam mekanisme perpindahan panas yang berbeda yaitu perpindahan panas secara konduksi, radiasi dan konveksi. Perpindahan panas secara konduksi pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil tumbukan molekul-molekul. Sementara satu ujung benda dipanaskan, molekul-molekul di tempat itu bergerak lebih cepat. Sementara bertumbukan dengan tetangga mereka yang bergerak lebih lambat, molekul-molekul yang bergerak lebih cepat memindahkan sebagian energi ke molekul-molekul lain, yang lajunya kemudian bertambah. Molekul-molekul ini selanjutnya juga memindahkan sebagian energi mereka ke molekul-molekul lain sepanjang benda tersebut (Giancoli,1996:501). Radiasi adalah proses perpindahan panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda-benda itu terpisah di dalam ruangan, bahkan bila ter

Kaos Lampu Petromaks

Lampu Petromaks merupakan alat penerangan yang menggunakan sumber energi berbentuk gas dan kaos lampu petromaks sebagai sumber cahaya. Sumber cahaya ini semula digunakan di sepanjang jalan Eropa dan Amerika Utara pada abad – 19. Kaos lampu petromaks dipasang dengan cara memasukkan ke tempat perapian atau nyala api. Sumber cahaya ini sering disebut sebagai lentera Coleman yang dinyalakan dengan minyak tanah.  Kaos Lampu Petromaks ditemukan oleh Auer von Welsbach pada tahun 1880. Dia adalah ahli Kimia yang mempelajari tentang unsur yang jarang ditemukan di bumi. Pada penelitiannya yang pertama dia menggunakan campuran 60 % magnesium oxide, 20 % lanthanum oxide dan 20 % yttrium oxide yang dia sebut sebagai Actinophor.  Untuk mendapatkan kaos dengan bahan cotton dilakukan dengan cara memanaskan campuran hingga memadat. Kemudian dalam pengangkatannya harus hati – hati karena bahan cotton tersebut sangat rapuh yaitu berbentuk jala dari abu. Kaos lampu petromaks pada awalnya memberik

Jenis dan Azas Pengangkutan Barang di Laut

Berdasarkan Pasal 466 KUHD disebutkan "Pengangkut dalam arti menurut titel adalah orang yang baik, karena penggunaan penyediaan kapal menurut waktu atau penggunaan penyediaan kapal menurut perjalanan, maupun karena perjanjian lainnya, mengikat dari untuk melaksanakan pengangkutan barang-barang seluruhnya atau sebagian menyeberang laut". Dari ketentuan Pasal 466 KUHD tersebut dapat diketahui, bahwa yang dimaksud dengan pengangkut ialah orang yang mengikat diri untuk melakukan pengangkutan menyeberang laut. Orang disini menurut hukum dapat berupa orang pribadi (natuurlijk persoon) atau badan hukum (rechts persoon). Dari kata-kata mengikat diri untuk melaksanakan pengangkut dapat ditafsirkan, bahwa pelaksanaan pengangkutan itu terjadi karena adanya perjanjian. Pasal 466 KUHD dapat juga dikatakan bahwa pengangkut dalam melaksanakan pengangkutan berdasarkan perjanjian carter, karena yang diangkut barang, maka ia disebut dengan pengangkut barang. Pengangkut (Carrier).

Ciri Khas Mutu Pelayanan Kesehatan

Rachael Massie dalam buku Essential of Management mengemukakan 3 ciri khas rumah sakit dengan industri lainnya; (Tjandra Yoga Aditama, 2003,170 – 171)  Kenyataan bahwa “bahan baku” dari industri jasa kesehatan adalah manusia. Tujuan utama dalam industri rumah sakit adalah melayani kebutuhan manusia, bukan semata-mata menghasilkan produk dengan proses dan biaya yang seefisien mungkin. Unsur manusia perlu mendapatkan perhatian dan tanggung jawab utama pengelola rumah sakit. Perbedaan ini mempunyai dampak penting dalam manajemen, khususnya menyangkut pertimbangan etika dan nilai kehidupan manusia. Kenyataan bahwa dalam industri rumah sakit yang disebut sebagai pelanggan tidak selalu mereka yang menerima pelayanan. Pasien adalah mereka yang diobati di rumah sakit. Akan tetapi, kadang-kadang bukan mereka sendiri yang menentukan rumah sakit mana mereka harus dirawat. Berbeda dengan bisnis restoran, dimana setelah masuk restoran, maka si pelangganlah yang menentukan menu yang akan dibeli

Pengertian Analytic Hierarchi Proses (AHP)

Analytic Hierarchy Process disingkat AHP atau dalam Bahasa Indonesia disebut Proses Hirarki Analisis atau PHA merupakan  suatu metodologi yang sangat kuat dan komprehensif yang memungkinkan kelompok maupun individu dengan kemampuan untuk menghubungkan factor kualitatif dalam proses pengambilan keputusan. AHP menggunakan model hirarki yang terdiri dari tujuan, kriteria ( dan beberapa subkriteria ) serta alternatif untuk masing-masing permasalahan atau keputusan. Manusia mempunyai kemampuan untuk menetapkan relasi antar obyek atau antar pemikiran sedemikian sehingga koheren yaitu obyek-obyek atau pemikran itu saling terkait dengan baik dan kaitan mereka menunjukkan konsistensi (saaty,1994). AHP menyatukan antara  judgement dan penilaian pribadi dalam suatu cara yang logis, yang tergantung pada pengalaman dan pengetahuan untuk menstruktur hirarki pemodelan. AHP merupakan sebuah teknik pengambilan keputusan multikriteria ( berkriteria banyak), dimana faktor kuantitatif dan faktor

Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan setiap perrusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanngannya. Kotler (1994) seperti dikutip Tjiptono (1996 : 146) mengemukakan 4 (empat) metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu : Sistem keluhan dan saran. Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon khusus dan lain-lain. Informasi ini dapat memberikan ide-ide atau masukan baru bagi perusahaan sehingga memungkinkanuntuk memberikan respon yang cepat terhadap masalah yang timbul. Upaya dari pelanggan ini sulit diwujudkan dengan metode ini, terlebih bila perusahaan tidak memberikan iumbal balik yang memadai kepada mereka. Survai kepuasan pelanggan Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode survai, b

Jenis-jenis Kamus

Berdasarkan bahasa pendefinisiannya, kamus dapat dibagi menjadi dua, yaitu: monolingual dan bilingual. Kamus monolingual ditulis dalam satu bahasa. Misalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memuat lema dalam bahasa Indonesia dengan definisi dalam bahasa Indonesia pula. Contoh lainnya adalah Longman Dictionary of Contemporary English yang memuat lema dalam bahasa Inggris dan definisinya juga dalam bahasa Inggris. Nation (2001: 288) berpendapat bahwa jika mahasiswa yang sedang mempelajari bahasa asing menggunakan kamus monolingual, mahasiswa tersebut perlu menginterpretasikan makna dan informasi yang terkandung dalam kamus tersebut. Oleh sebab itu, kamus monolingual banyak digunakan oleh pelajar yang sudah cukup mahir berbahasa asing tersebut. Kamus bilingual menggunakan dua bahasa di mana kosakata dan contoh penggunaannya ditulis dalam satu bahasa dan maknanya dalam bahasa lain. Misalnya, untuk mahasiswa Indonesia yang mempelajari bahasa Inggris, kamus bilingual Inggris-Indonesia