Berdasarkan bahasa pendefinisiannya, kamus dapat dibagi menjadi dua, yaitu: monolingual dan bilingual. Kamus monolingual ditulis dalam satu bahasa. Misalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memuat lema dalam bahasa Indonesia dengan definisi dalam bahasa Indonesia pula. Contoh lainnya adalah Longman Dictionary of Contemporary English yang memuat lema dalam bahasa Inggris dan definisinya juga dalam bahasa Inggris. Nation (2001: 288) berpendapat bahwa jika mahasiswa yang sedang mempelajari bahasa asing menggunakan kamus monolingual, mahasiswa tersebut perlu menginterpretasikan makna dan informasi yang terkandung dalam kamus tersebut. Oleh sebab itu, kamus monolingual banyak digunakan oleh pelajar yang sudah cukup mahir berbahasa asing tersebut.
Kamus bilingual menggunakan dua bahasa di mana kosakata dan contoh penggunaannya ditulis dalam satu bahasa dan maknanya dalam bahasa lain. Misalnya, untuk mahasiswa Indonesia yang mempelajari bahasa Inggris, kamus bilingual Inggris-Indonesia dari Shadily dan Echols memuat lema dalam bahasa Inggris, sedangkan definisinya menggunakan bahasa Indonesia. Menurut Nation (2001: 290), ada dua keuntungan yang bisa didapat dalam kamus bilingual, yaitu: (1) memberikan definisi kata dengan cara yang mudah untuk dipahami dan (2) dapat digunakan untuk berbahasa dua arah.
Cook (2001: 67) membagi kamus yang digunakan dalam pengajaran bahasa menjadi tiga pasang, yaitu:
- Kamus monolingual versus kamus terjemahan (translation). Jika pengajar berpendapat bahwa kata-kata dari dua bahasa harus selalu dibedakan (distinct) dalam pikiran, kamus monolingual yang dipilih. Jika pengajar berpendapat bahwa kata-kata dari kedua bahasa dapat disimpan secara efektif dalam satu penyimpanan, kamus terjemahanlah yang lebih disukai.
- Kamus reception versus kamus production. Contoh dari kamus production adalah Language Activator (1993) yang memungkinkan pelajar untuk berburu kata yang tepat untuk mengekspresikan apa yang ingin dikatakannya.
- Kamus berbasis korpus versus kamus berbasis contoh. Kamus tradisional seperti Oxford English Dictionary (OED) bergantung pada contoh-contoh kata-kata yang diambil dari banyak sumber, termasuk dari kamus-kamus yang lain. Kamus yang lebih modern didasari oleh kumpulkan bahasa tulisan dan lisan yang nyata (real) dan diproses dengan menggunakan
- komputer; contohnya adalah COBUILD. Dalam hal ini, OED memberikan definisi yang tepat secara teknis dari suatu kata, sedangkan COBUILD berdasarkan penggunaannya sehari-hari.