Langsung ke konten utama

Syarat Air Bersih yang layak konsumsi

Air mempunyai peranan  sangat penting dalam kehidupan manusia, baik untuk memenuhi kebutuhan individu sebagai makhluk hidup maupun untuk menunjang pemenuhan kebutuhan hidup lainnya. Disamping itu air juga dapat menjadi sumber gangguan kesehatan pada manusia.

Jenis air yang dikaitkan dengan sumber atau asalnya, dibedakan menjadi 
  1. Air hujan, embun, yaitu air yang diperoleh dari udara atau angkasa karena terjadinya proses presipitasi dari awan, atmosfer yang mengandung air.
  2. Air permukaan tanah, dapat berupa air yang tergenang atau air mengalir, misalnya danau, sungai, laut, air sumber dangkal.
  3. Air tanah,  yaitu air permukaan yang meresap dalam tanah sehingga telah mengalami penyaringan oleh tanah, batu-batuan, maupun pasir.  Air tanah  dapat juga menjadi air permukaan.

Ditinjau dari sudut kesehatan, ketiga jenis air ini tidak selalu memenuhi syarat kesehatan.Menurut Peraturan Menkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tanggal 3 September 1990, yang dimaksud dengan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat  kesehatan dan dapat diminum apabila telah masak, adapun syarat-syarat air bersih yang memenuhi kesehatan meliputi :

1. Syarat  Kualitas 
  • Syarat fisik, tidak berwarna, tidak mempunyai rasa, tidak berbau, jernih dengan suhu sebaiknya di bawah suhu udara sehingga terasa nyaman.
  • Syarat kimia, tidak mengandung zat kimia atau mineral yang berbahaya bagi kesehatan misalnya CO2, H2S, NH4  dan lain-lain.
  • Syarat bakteriologis, tidak mengandung bakteri E.Coli yang melampaui batas yang ditentukan, misalnya jumlah bakteri E.Coli tidak boleh lebih dari 4 untuk setiap 100 cc air.
  • Syarat radioaktivitas, Sinar Alpha maksimum 0,1 Bg/L dan sinar Beta 1,0 Bg/L.


2. Syarat Kuantitas
Pada daerah pedesaan untuk hidup secara sehat cukup dengan 60 liter air/orang/hari, sedangkan untuk daerah kota 100 – 150 liter/orang/hari. Yang patut diperhatikan dalam pengelolaan air minum adalah: 
1) Air yang dipakai adalah air yang memenuhi syarat kesehatan.
2) Air dimasak pada wadah yang bersih dan tertutup hingga mendidih.
3) Alat yang dipakai untuk minum air harus bersih dan tertutup.
4) Pengelola/pembuat minum harus sehat.

Postingan populer dari blog ini

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keuntungan dan kelamahan. Kuswadi (2004:37)menyebutkan beberapa keuntungan dan kelemahan dari  pembelajaran kooperatif  tipe STAD. Beberapa keuntungannya antara lain: Setiap anggota kelompok mendapat tugas Adanya interaksi langsung antar siswa dalam kelompok Melatih siswa mengembangkan keterampilan sosial (social skill) Membiasakan siswa menghargai pendapat orang lain Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dan berbuat, sehingga kemampuan akademiknya meningkat Memberi peluang kepada siswa untuk berani bertanya dan mengutarakan pendapat Memfasilitasi terwujudnya rasa persaudaraan dan kesetiakawanan Terlaksananya pembelajaan yang berpusat pada siswa, sehingga waktu yang tersedia hampir seluruhnya digunakan oleh siswa untuk kegiatan pembelajaran Memberi peluang munculnya sikap-sikap positif siswa Adapaun beberapa kelemahan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah: Dalam pelaksanaan di kelas, membutu...

Prinsip utama pembelajaran menurut Teori Vygotsky

Menurut Slavin (dalam Murdiana, 2002: 21-22) Teori Vygotsky menekankan pada empat prinsip utama dalam pembelajaran, yaitu:  (1) the sociocultural nature of learning, (2) zone of proximal development, (3) cognitive apprenticeship, dan (4) scaffolding. Prinsip pertama the sociocultural nature of learning menurut Vygotsky menekankan pada pentingnya peran orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu dalam belajar. Vygotsky menyarankan untuk menggunakan kelompok-kelompok belajar dengan kemampuan anggota kelompok yang berbeda-beda untuk mengupayakan perubahan konseptual. Penggunaan prinsip sosiokultural dalam pembelajaran kooperatif terlihat pada tahap kegiatan kelompok(fase-3 dan pelaksanaannya dapat dilihat pada rencana pembelajaran. Pada tahap kegiatan kelompok akan terjadi interaksi sosiokultural antar anggota kelompok yang berbeda dalam kemampuan akademis, latar belakang sosial budaya, dan tingkat emosional Prinsip kedua zone of proximal development menurut Vygotsky adal...

8 Dimensi kualitas pelayanan

Ada 8 (delapan) dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin (dalam Lovelock; Peppard dan Rowland, 1995) seperti dikutip Fandy Tjiptono (1996 : 68) dan dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis. Dimensi-dimensi tersebut adalah : Kinerja (performance), karakteristik pokok dari produk inti. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap. Kehandalan (realibility), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standard-standard yang telah ditetapkan sebelumnya. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah diperbaiki, penanganan keluhan yang memuaskan. Estetika (aesthetics), yaitu daya tarik produk terhadap panca indra. Kualitas yang dipersepsikan (perceive...