Setiap manusia disadari atau tidak telah melakukan proses belajar, belajar melalui alam, belajar melalui budaya maupun belajar dengan pengalaman. Namun seiring dengan kemajuan peradaban manusia maka timbulah beberapa pendapat tentang belajar. Menurut Gagne (dalam Hudoyo, 1988: 19), menyatakan bahwa belajar matematika adalah proses usaha yang dilakukan individu memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara permanen. Seseorang dapat dikatakan belajar matematika apabila mereka dapat mengasumsikan dalam diri mereka terdapat suatu proses kegiatan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. Tingkah laku itu dapat diamati, yang diperoleh dengan adanya usaha mereka.
Perubahan tingkah laku terjadi dikarenakan adanya masukan-masukan dari lingkungan luar maupun dari dalam diri sendiri. Perubahan tingkah laku itu terkadang tidak saja dititik beratkan dari lingkungan luar tetapi dari dalam diri sendiri sehingga dengan menemukan sendiri atau mengkonstruksi pengetahuan itu membuat lebih mudah memahami masalah tersebut. Hal ini dikatakan juga oleh Lochhead, 1985 (dalam Orton 1992: 163) “What I see as critical to the new cognitive science is the recognition that knowledge is not an entity which can be simply transferred from those who have to those who don`t . . . . . Knowledge is something which each individual learner must construct for and by himself.” Kutipan tersebut mempunyai makna bahwa pengetahuan bukan merupakan entitas yang dapat ditransfer dari mereka yang telah memiliki pengetahuan, melainkan pengetahuan itu harus dikonstruk (dibangun) oleh siswa sendiri.
Hilgard (dalam Nasution, 1995: 35) mendefinisikan belajar sebagai proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan.
Menurut Hamalik (dalam Mono, 1997: 6) belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Belajar menurut pandangan modern adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya interaksi dengan lingkungan.
Dari pendapat para ahli di atas, definisi belajar mempunyai beberapa kesamaan, maka peneliti mendefinisikan belajar itu adalah “proses perubahan tingkah laku karena adanya interaksi dengan lingkungan baik secara alamiah maupun laboratorium dan perubahan itu didapat melalui pengalaman maupun latihan yang sifatnya permanen atau tetap”