Seng adalah logam yang berwarna putih kebiruan, dan disimbolkan dengan Zn. Logam ini termasuk ke dalam kelompok logam-logam golongan II-B dalam tabel periodik unsur kimia, mempunyai nomor atom 30 dan berat atom 65,38. Mineral yang umum adalah ZnS. Mineral lainnya adalah kompleks produk –oksi dan garam-garam serta silikat (walaupun jumlahnya lebih sedikit). Mineral-mineral dalam tanah liat juga dapat menyerap Zn (Allen, 1989).
Sebagai kofaktor, Zn dapat mengakibatkan keaktifan enzim lainnya. Kekurangan zat mineral seng dapat mengakibatkan hati dan ginjal membengkak, dan terjadi gejala gizi besi. Diperkirakan kebutuhan seng adalah 15 mg bagi setiap anak diatas 11 tahun (Winarno, 1988).
Dalam tubuh manusia terkandung 1,4 – 2,5 gram seng, terutama terdapat pada rambut, tulang dan mata. Seng merupakan komponen penting dari berbagai enzim dan mineral mikro yang menyebar ke dalam jaringan manusia atau hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim pada proses metabolisme. Paling sedikit 15—20 metallo-enzim yang mengandung seng telah diisolasi dan dimurnikan. Salah satunya adalah karbonat anhidrase yang terdapat dalam sel darah merah.
Disamping itu seng juga terdapat dalam karboksi peptidase dan dehidrogenase dalam hati. Sebagai kofaktor, seng dapat meningkatkan keaktifan enzim lainnya. Kekurangan zat mineral seng dapat mengakibatkan hati dan ginjal membengkak, dan terjadi gejala anemia gizi besi. Diperkirakan kebutuhan seng adalah 15 mg bagi setiap anak diatas usia 11 tahun (Winarno, 1988).