John Dewey seorang pemikir dan pendidik bangsa Amerika yang terkemuka. Menurut Dewey (dalam Muslimin dkk, 2005: 13) bahwa kehidupan sosial mencakup kegiatan saling tukar-menukar pengertian, norma, ide, keyakinan, dan pengalaman. Kegiatan sehari-hari pulalah yang memungkinkan berkembangnya pengetahuan pada diri individu.
Dalam hubungannya dengan hal tersebut maka akan terbentuk masyarakat yang demokratis (Tjiptojuwono, 1994: 262), yaitu masyarakat yang :
- di dalamnya terdapat kemungkinan yang seluas-luasnya untuk saling bertukar pendapat, pengalaman, dan saling berinteraksi sosial bagi setiap anggota masyarakat
- tanpa perbedaan kelas sosial.
- memungkinkan penerapan pengetahuan untuk meningkatkan secara progresif pemanfaatan sumber-sumber daya kemasyarakatan untuk kebahagiaan bersama.
Selanjutnya Dewey berpendapat bahwa pendidikan merupakan lembaga yang memungkinkan berkembangnya hal-hal tersebut diatas. Dalam hal ini penyelenggaraan pengajaran haruslah berpusat pada kehidupan nyata yang benar-benar merupakan perwujudan dari hasrat pribadi yang ada pada diri individu, memungkinkan berlangsungnya interaksi sosial dan berkembangnya kemampuan pengendalian suasana, bersifat problematik sehingga merangsang penjelajahan berfikir yang lebih mendalam.
Dari uraian penjelasan di atas jelaslah bahwa Dewey termasuk dalam aliran modern yang menekankan keseimbangan antara individu dan masyarakat. Selain itu Dewey menekankan pentingnya penyelenggaraan pengajaran yang bersifat aktif. Keaktifan yang diharapkan Dewey dapat diimplementasikan dalam pembelajaran kooperatif. Sebuah konsep pendidikan yang menyatakan bahwa kelas seharusnya cermin masyarakat yang lebih besar dan berfungsi sebagai laboratorium mini untuk belajar tentang kehidupan nyata. Pedagogi Dewey mengharuskan pembelajaran dengan suatu sistem sosial yang dicirikan dengan prosedur demokrasi dan proses ilmiah. Tanggung jawab utama para guru adalah memotivasi siswa untuk bekerja secara kooperatif dan untuk memikirkan masalah sosial penting yang muncul pada hari itu.
Dalam pembelajaran kooperatif, sumbangan penting dari teori Dewey adalah materi yang diberikan ( bahan yang dikaji) siswa tidak boleh lepas dari kehidupan nyata siswa. Seperti, dalam mempelajari topik pecahan bisa diillustrasikan dengan menggunakan model dari pecahan (contohnya bisa menggunakan bentuk kue). Sedangkan dalam pembelajaran kooperatif pendekatan struktural NHT, maka sumbangan penting dari teori Dewey dapat dijumpai pada langkah 1 dan langkah 3. Pada langkah 1 menekankan pembentukan kelompok-kelompok belajar yang anggotanya heterogen baik tingkat kepandaian, jenis kelamin, ras dan agama. Namun perlu digarisbawahi keheterogenan dalam makalah ini hanya ditinjau dari tingkat kepandaian saja. Pada langkah ini juga guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari, sehingga pada diri siswa akan timbul rasa ingin tahu materi yang akan dipelajari. Pada langkah 3 siswa saling berinteraksi dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas-tugas, sedangkan guru membimbing dan memberikan dorongan kepada kelompok-kelompok belajar agar dapat menemukan sendiri pengetahuan yang akan diperolehnya melalui tugas-tugas yang akan diberikan.