STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan di Universitas John Hopkin (Ratumanan, 2002: 113) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 siswa. Pembentukan kelompok dengan memperhatikan heterogenitas kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang siswa.
Menurut Slavin (1995: 287) STAD terdiri dari empat komponen yang tetap dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
- Mengajar: Guru menyajikan pelajaran. Penyajian dapat dengan verbal langsung disampaikan oleh guru atau dapat pula melalui bahan bacaan.
- Belajar dalam kelompok: Siswa bekerja dalam tim mereka dengan dipandu oleh lembar kegiatan siswa untuk menuntaskan materi pelajaran.
- Tes : Siswa mengerjakan kuis atau tugas lain secara individual.
- Penghargaan kelompok: Skor kelompok dihitung berdasarkan skor peningkatan anggota kelompok.
Keberhasilan kelompok dapat dievaluasi dari kumpulan poin peningkatan tiap kelompok yang disumbangkan oleh anggotanya. Poin peningkatan dihitung berdasarkan hasil kuis. Kuis diberikan kepada siswa dan dikerjakan secara individual setelah mereka menyelesaikan tugas kelompok. Pemberian kuis harus dengan alokasi waktu yang cukup bagi siswa untuk dapat menyelesaikannya.
Sebagai motivasi, berdasarkan hasil kuis siswa dan perhitungan poin peningkatan kelompok, wujud penghargaan bagi kelompok dapat diberikan dengan berbagai bentuk. Mungkin sertifikat, laporan berkala kelas, atau buletin yang dipajang. Isi semua bentuk tersebut menguraikan tentang prestasi kelompok. Prestasi tersebut dapat diketahui dari hasil perhitungan skor peningkatan kelompok berdasarkan kuis terdahulu. Berikut ini akan disajikan bagaimana menghitung skor peningkatan kelompok (Arends, 1997:140; Slavin, 1990:87).
Langkah 1: Menetapkan skor dasar
Setiap siswa diberikan skor dasar berdasarkan skor kuis yang lalu.
Langkah 2: Menentukan skor kuis terkini
Siswa memperoleh skor untuk kuis yang berkaitan dengan materi terkini.
Langkah 3: Menentukan skor peningkatan kelompok
Setiap siswa mempeoleh poin peningkatan kelompok yang besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar mereka dengan menggunakan skala yang dibeikan di bawah ini.
• Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar : 0 poin
• Di bawah skor dasar sampai dengan 10 poin di bawah skor dasar : 10 poin
• Skor dasar hingga 10 poin di atas skor dasar: 20 poin
• Lebih dari 10 poin di atas skor dasar: 30 poin
• Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar): 30 poin
Selain penentuan skor peningkatan kelompok, dalam pembelajaran kooperatif juga dihitung poin untuk penghargaan kelompok. Penentuan dan penghargaan kelompok yang dimaksudkan dapat dilihat dari uraian berikut ini.
Langkah 1: Penentuan rata-rata skor kelompok
Skor kelompok dihitung dengan menjumlahkan skor peningkatan tiap-tiap anggota kelompok tersebut dan membagi dengan banyak anggota dalam kelompok tersebut.
Langkah 2: Penghargaan atas prosentase kelompok
Tiap-tiap kelompok menerima suatu sertifikat khusus berdasarkan pada sistem poin berikut ini (Arends, 1997:143)
Nilai rata-rata kelompok
• 5 – 14 : Tim Terbaik
• 15 – 24 : Tim hebat
• 25 – 30 : Tim super (Ratumanan, 2004:137)
Rangkaian empat komponen kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam penelitian ini dikaitkan dengan menggunakan 6 fase pembelajaran kooperatif, sebagai berikut:
KOMPONEN MENGAJAR
Menggabungkan fase 1 dan fase 2 pada pembelajaran kooperatif ke dalam kegiatan mengajar, yaitu:
Fase 1. Menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar yang ingin dicapai dalam materi pembelajaran secara lisan, selanjutnya guru memotivasi siswa dengan menguraikan manfaat mempelajari materi persegipanjang dalam kehidupan sehari-hari,dan guru mengecek pengetahuan prasyarat siswa.
Fase 2. Menyajikan informasi.
Guru menjelaskan materi yang dipelajari secara klaksikal yang terdapat di dalam lembar kegiatan siswa (LKS) pada informasi awal, Selanjutnya guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan penjelasan guru yang tidak dimengerti.
KOMPONEN BELAJAR DALAM KELOMPOK
Menggabungkan fase 3 dan fase 4 pada pembelajaran kooperatif ke dalam kegiatan belajar dalam kelompok, yaitu:
Fase 3. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar.
Adapun kegiatan-kegiatan dalam fase ini adalah sebagai berikut:
- Mengorganisasikan siswa yang terdiri dari 4-5 orang perkelompok dengan memperhatikan heterogenitas(kelompok telah dibentuk sebelum pembelajaran)
- Membantu siswa melakukan perpindahan dengan cepat dan tertib.
- Menginformasikan kepada siswa bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompoknya . Setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap kelompoknya masing-masing dan terhadap dirinya sendiri.
Fase 4. Membimbing kelompok dalam bekerja dan belajar.
Adapun kegiatan-kegiatan dalam fase ini adalah sebagai berikut:
- Guru membagikan LKS pada setiap siswa.
- Sebelum guru meminta siswa mengerjakan masalah pada LKS, terlebih dahulu guru meminta siswa untuk membaca dan memahami masalah yang ada pada LKS. Jika ada anggota kelompok yang belum memahami, maka teman sekelompoknya yang sudah paham menjelaskan kepada temannya, sebelum meminta bantuan kepada guru.
- Selama siswa dalam kegiatan kelompok, guru bertindak sebagai fasilitator yang bertugas mengamati dan mengawasi setiap kegiatan kelompok.
- Menunjuk perwakilan salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.
- Meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan atas hasil kerja temannya yang ada di depan. Guru bertindak sebagai fasilitator dan moderator mengarahkan diskusi kelas sehingga diperoleh jawaban yang benar
- Berdasarkan hasil diskusi kelas, guru mengarahkan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
KOMPONEN TES
Pada komponen tes, merupakan fase ke 5 pada pembelajaran kooperatif, yaitu:
Fase 5. Evaluasi.
Memberikan kuis untuk dikerjakan siswa secara individu dan dilarang bekerjasama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan selama bekerja dalam kelompok.
KOMPONEN PENGHARGAAN KELOMPOK
Pada komponen penghargaan kelompok, merupakan fase ke 6 pada pembelajaran kooperatif, yaitu:
Fase 6. Memberikan penghargaan.
Guru memeriksa kuis yang telah dikerjakan siswa , memberi skor kuis, menghitung nilai perkembangan individu, dan menghitung skor kelompok untuk menentukan jenis penghargaan yang diterima kelompok. Kegiatan ini dilakukan diluar jam pelajaran.