Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif. Kelebihan dari pembelajaran kooperatif menurut Hill & Hill (1993: 1-6) diantaranya sebagai berikut :
a. Meningkatkan prestasi siswa.
b. Memperdalam pemahaman siswa.
c. Menyenangkan siswa.
d. Mengembangkan sikap positif siswa.
e. Mengembangkan sikap kepemimpinan.
f. Mengembangkan sikap menghargai diri sendiri.
g. Mengembangkan rasa saling memiliki.
h. Mengembangkan keterampilan untuk masa depan.
Menurut Slavin (Ratumanan, 2004:133) keuntungan lain yang diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif, diantaranya adalah :
- Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.
- Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil.
- Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
- Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
- Interaksi antar siswa juga membantu meningkatkan perkembangan kognitif yang non konservatif menjadi konservatif.
Sedangkan Davidson (1990: 4) memberikan sejumlah implikasi positif dalam belajar matematika dengan menggunakan strategi belajar kooperatif yaitu :
- Kelompok kecil memberikan dukungan sosial untuk belajar matematika. Kelompok kecil membentuk suatu forum dimana siswa menanyakan pertanyaan, mendiskusikan pendapat, belajar dari pendapat orang lain, memberikan kritik yang membangun dan menyimpulkan penemuan mereka dalam bentuk tulisan.
- Kelompok kecil menawarkan kesempatan untuk sukses bagi semua siswa dalam matematika. Interaksi dalam kelompok dirancang untuk semua anggota mempelajari konsep dan strategi pemecahan masalah.
- Masalah matematika idealnya cocok untuk diskusi kelompok, sebab memiliki solusi yang dapat didemonstrasikan secara obyektif. Seorang siswa dapat mempengaruhi siswa lain dengan argumentasi yang logis.
- Siswa dalam kelompok dapat membantu siswa lain untuk menguasai masalah-masalah dasar dan prosedur perhitungan yang perlu dalam konteks permainan, teka-teki, atau pembahasan masalah yang bermanfaat.
- Ruang lingkup matematika dipenuhi oleh ide-ide menarik dan menantang yang bermanfaat bila didiskusikan.
Selain keuntungan dan kelebihan yang telah diuraikan di atas, pembelajaran kooperatif memiliki keunggulan sehingga sangat penting untuk diterapkan. Alasan penting ini ditujukan terutama bagi efek pembelajaran tersebut bagi siswa yang berdampak positif. Hal ini diuraikan oleh Johnson & Johnson (1994:30) bahwa “Research indicates, however, that cooperative learning should be used whenever teachers want students to learn more, like school better, like each other better, have higher self-esteem, and learn more effective social skills.”
Menurut Dees (1991:411), pembelajaran kooperatif juga memiliki kekurangan-kekurangan (kesulitan dalam penerapan, pen), di antaranya yaitu:
- Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum.
- Membutuhkan waktu yang lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.
- Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan atau menggunakan pembelajaran kooperatif.
- Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
Walaupun kekurangan-kekurangan tersebut melekat pada pembelajaran kooperatif, tetapi dapat diminimalkan dengan beberapa tindakan. Untuk kelemahan yang pertama dan kedua, dalam pembelajaran kooperatif digunakan LKS yang memungkinkan siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien. Selain itu pembagian kelompok dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dan guru telah menata kelas sesuai dengan kelompok yang ada. Dengan demikian terjadi penghematan waktu yang dibutuhkan. Sedangkan untuk kelemahan yang ketiga, pada dasarnya guru dapat dilatih terlebih dahulu, sehingga guru telah memiliki kemampuan yang diharapkan. Demikian pula untuk kelemahan keempat, dengan digunakannya pendekatan psikologis, pembelajaran kooperatif akan membentuk sifat-sifat tertentu yang diinginkan sekaligus dapat dilatih. Hal ini didukung dengan pemberian motivasi dan tantangan tugas serta tanggung jawab yang dibebankan kepada tiap kelompok melalui kerja sama anggota-anggotanya.