Bruner (dalam Hudoyo, 1988: 56) berpendapat bahwa belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Pemahaman terhadap konsep dan struktur suatu materi menjadikan materi itu dipahami secara lebih komprehensif. Selain itu, siswa lebih mudah memahami materi tersebut bila yang dipelajari itu merupakan atau mempunyai pola yang berstruktur.
Bruner (Hudoyo, 1988: 57; Post, 1992: 11) mengemukakan tiga tahap perkembangan mental siswa yaitu:
- Enactive. Belajar melalui pengalaman langsung. Pada tahap ini, siswa di dalam belajarnya menggunakan atau memanipulasi objek-objek secara langsung.
- Iconic. Tahap ini merupakan tahap belajar yang didasarkan pada penggunaan media visual seperti gambar, diagram, film dan sejenisnya. Siswa tidak memanipulasi langsung objek-objek seperti dalam tahap enactive, melainkan sudah dapat memanipulasi dengan menggunakan gambaran dari objek.
- Symbolic. Tahap ini ditandai dengan penggunaan simbol-simbol abstrak untuk mewakili realitas. Siswa memanipulasi simbol-simbol secara langsung dan tidak lagi ada kaitannya dengan objek-objek.