Dalam interaksi
belajar mengajar, metode-metode memegang peranan yang sangat penting. Metode
dalam kegiatan pengajaran sangat bervariasi, pemilihannya disesuaikan tujuan
pengajaran yang hendak dicapai. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik bila tidak dapat menguasai satu atau beberapa metode
mengajar. Olehnya itu guna pencapaian tujuan pengajaran, maka pemilihan metode
dalam mengajar harus tepat. Dengan demikian diharapkan kegiatan pengajaran dan
berlangsung secara berdaya guna dan bernilai guna.
Dalam proses
mengajar, seorang pendidik tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode
mengajar, akan tetapi harus menggunakan beberapa metode mengajar yang digunakan
secara bervariasi agar pengajaran tidak membosankan. Sebaliknya dapat menarik
perhatian siswa. Meski penggunaan metode bervariasi tidak akan menguntungkan
proses interaksi belajar mengajar bila penggunaan metode tidak tepat dengan
situasi pengajaran yang mendukungnya. Disinilah dituntut kompetensi guru dalam
pemilihan metode pengajaran yang tepat. Oleh karena itu pemilihan dan
penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan, bila guru
mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya.
Metode pemberian tugas adalah metode yang
dimaksudkan memberikan tugas-tugas kepada siswa baik untuk di rumah atau yang
dikerjakan di sekolah dengan
mempertanggung jawabkan kepada guru (Abdul Kadir Munsyi Dip. Ad. Ed, tanpa
tahun). Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa, guru memberikan pekerjaan
kepada siswa berupa soal-soal yang cukup banyak untuk dijawab atau dikerjakan
yang selanjutnya diperiksa oleh guru.
Dalam literatur yang dijelaskan bahwa
pemberian tugas dapat diartikan pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya ada
perbedaan antara pemberian tugas dan pekerjaan rumah, untuk pekerjaan rumah
guru menyuruh siswa membaca buku kemudian memberi pertanyaan-pertanyaan di
kelas, tetapi dalam pemberian tugas guru menyuruh siswa membaca dan menambahkan
tugas (Roestiyah N.K, 1989).
Dari beberapa uraian di atas dapat
disimpulkan, bahwa pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk guru secara
langsung. Dengan metode ini siswa dapat mengenali fungsinya secara nyata. Tugas
dapat diberikan kepada kelompok atau perorangan.
Penggunaan suatu metode dalam proses
belajar mengajar, seorang guru sebaiknya tetap memonitoring keadaan siswa
selama penerapan metode itu berlangsung. Apakah yang diberikan mendapat reaksi
yang positif dari siswa atau sebaliknya justru tidak mendapatkan reaksi. Bila
hal tersebut terjadi maka guru sedapat mungkin mencari alternatif pemecahan
masalah dengan menggunakan metode yang lain, yang sesuai dengan kondisi
psikologi anak didik.
Semua guru harus menyadari bahwa semua
metode mengajar yang ada, saling menyempurnakan antara yang satu dengan yang
lainnya. Karena tidak ada satupun metode yang sempurna tetapi ada titik
kelemahannya. Oleh karena itu penggunaan metode yang bervariasi dalam kegiatan
mengajar akan lebih baik dari pada penggunaan satu metode mengajar. Namun
penggunaan satu metode tidaklah salah selama
apa yang dilakukan itu untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif
dan efisien.
Metode pemberian tugas juga memiliki
kelemahan dan kelebihan seperti halnya dengan metode yang lain. Mengenai
kelemahan dan kelebihan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut :
Kelebihan metode pemberian tugas :
1.
Baik
sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
2. Memupuk
rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini anak
harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
3.
Memberi
kebiasaan anak untuk belajar.
4.
Memberi
tugas anak yang bersifat praktis (H. Zuhairini, 1977).
Dari berbagai kelebihan-kelebihan yang
telah dipaparkan di atas tentunya metode pemberian tugas juga tidak terlepas
dari kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
1.
Seringkali
tugas di rumah itu dikerjakan oleh orang lain, sehingga anak tidak tahu menahu
tentang pekerjaan itu, berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.
2. Sulit
untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan
minat belajar.
3. Seringkali
anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin pekerjaan
temannya.
4. Apabila
tugas itu terlalu banyak, akan mengganggu keseimbangan mental anak (H.
Zuhairini, 1977).
Dengan memahami kelebihan dan kelemahan metode pemberian tugas di atas, tentunya akan menunjang pelaksanaan
proses belajar mengajar yang dilakukan. Sebaliknya manakala guru tidak mengetahui
kelebihan dan kekurangan satu metode mengajar. Maka akan menemui kesulitan
dalam memberikan bahan pelajaran kepada siswa. Ini berarti guru tersebut gagal
melaksanakan tugasnya mengajarnya di depan kelas.
Salah satu
dampak yang sering kita lihat dari penggunaan metode yang tidak tepat yaitu ;
anak atau siswa setelah diberi ulangan, sebagian besar tidak mampu untuk
menjawab setiap item soal dengan baik dan benar. Akibatnya sudah dapat
dipastikan bahwa prestasi belajar anak didik rendah. Di sisi lain, anak didik
sering merasakan kebosanan. Situasi demikian menjadikan proses belajar mengajar
menjadi kurang efektif dan kurang efisien.